Luka Memberi Rasa tentang Hidup

adam.cikal.net

Anda pernah merasa terluka bukan? Baik fisik maupun mental. Dan luka mental adalah luka yang sangat sulit untuk dihilangkan dan bahkan lebih sakit daripada luka fisik. Sebagian besar anda tentu mengetahui sebuah lagu yang menyatakan bahwa “daripada sakit hati, lebih baik sakit gigi...”

Penggalan lirik diatas memang benar, dan sampai sekarang orang-orang seperti itu.

Tapi tidakkah anda berpikir bahwa anda diajarkan “sesuatu” saat anda merasa terluka?

Artikel ini saya tulis saat saya menderita demam, betapa tidak enaknya hidup jika seluruh badan terasa dingin, pusing, dan lemah. Banyak kegiatan yang tidak saya laksanakan dengan baik ketika merasa sakit demam itu. Makan, kuliah, bercanda dan bahkan tersenyum terasa begitu sulit.

Disitulah saya berpikir,
betapa baiknya saya menjaga kesehatan, mungkin ada beberapa pola hidup yang kurang sehat dan saya harus memperbaikinya. Itu hikmah bukan?

Lalu kenapa ada sebagian orang begitu cepatnya ingin mengakhiri hidupnya sendiri?

Tekanan yang mereka hadapi sangatlah berat dalam hidup mereka. Dan otak menerjemahkan sebagai, “tidak ada jalan keluar lagi”, sehingga mereka berpikir untuk mengakhiri hidup mereka agar mereka tidak mendapatkan tekanan itu lagi. Tapi mereka tidak berpikir dampak orang-orang disekitar, dan kehidupan setelah KEMATIAN itu sendiri. Menyeramkan? Memang.

Luka... Sakit... Perih... Sedih......

Itu semua mempunyai hikmah yang bisa diambil. Luka bukanlah sebuah musibah yang menyiksa, tapi sebagai PELAJARAN KERAS akan bagaimana anda menyikapi hidup anda. Pelajaran dengan kekerasan yang membuat anda lebih tegar. Makna hidup anda bertambah sejalan luka anda yang perlahan menghilang.

Anda akan merasa lebih baik, saat anda menemukan obat penyembuh luka kemudian anda sembuh. Ada SEBUAH PELAJARAN sekecil apapun yang direkam oleh alam bawah sadar anda akan pengalaman bersama luka yang anda terima.

Silahkan pikirkan dan jadilah Manusia Yang Anda Impikan!!!